Resum Pertemuan ke-18
Pertemuan : ke -18
Gelombang : 27
Menulis Puisi
Nara Sumber : Dra.E Hasanah, M.Pd
Moderator : Dail Ma’ruf
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Sahabat Blogger yang di rahmati Allah…
Berpisah
Rasa duka mendorongku bermuhasabah
Dan tidak menyalahkan keadaan
Cinta tak beranjak dari sisimu
Ketika yang lain meninggalkan
Tak ada kebaikan yang sia-sia
Sering ia menjadi cahaya
Yang menarik seseorang dari sumur kegelapan
Dengan namaMu segala yang sulit menjadi mudah
Jangan berpegang pada kenangan yang menyakitkan
Segala luka tak terasa
Semoga ujian cinta bernilai ibadah
Sabar dan keikhlasan itu jalan surga
Sepenggal puisi yang ditulis oleh pemula, belum memenuhi kriteria namun sudah berani mencoba semoga bisa menjadi sarana tuk lebih bersemangat dalam mengurai lentera jiwa yang tidak pernah padam oleh selaksa duka.
Tepat pukul 19.00, moderator kita bapak Dail Ma’ruf membuka acara dengan mengirimkan dua kata motivasi serta memperkenalkan narasumber yaitu Ibu Dra. E. Hasanah, M.Pd, seorang guru MAN Cibadak serta pendiri Yayasan Pendidikan Halima Al Azharserta mengajar di STAI Kharisma Cicurug. Ibu Hasanah memiliki segudang prestasi serta alumni BM 18 dan sudah menerbitkan lebih dari 60 buku baik buku solo maupun buku ontology dalam satu tahun. Capaian yang sangat luar biasa dan beliau membagi rahasia hal ini karena bergabung dengan komunitas literasi serta ada gairah menulis.
Materi dimulai dengan menyampaikan beberapa pengertian, antara lain :
Menulis Puisi menunjukkan pada aktivitas mengungkapkan keinginan yang kuat untuk mengungkapkan gagasan dan melahirkan pikiran atau perasaan lewat Bahasa.
Pengertian puisi menurut KBBI yaitu :
1. - Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan lirik dan bait;
2. - Gubahan dalam Bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat lewat penataan bunyi, irama dan makna khusus;
3. - Sajak.
Pada kesempatan ini pak Dail memberikan contoh sebuah puisi dari pujangga Pak Nastain, yaitu :
Pagi ini embun mengetuk pintu hatiku
Membangunkan dari mimpiku yang sempat tertunda
Sang embun dengan beningnya memberi segarnya
Mengobati rindu ini yang lagi dahaga
Aku terdiam menyaksikan embun dengan kesuciannu terusir oleh hangatnya mentari
Hangat yang selalu ditunggu para hati yang sempat tersakiti
Setelah aku yakin bahwa seutuhnya raga mayamu menghilang, kini nama dan semua memori tentangmu kembali terngiang.
Aku tanpamu dipeluk oleh kenangan
Ingatan kita beradu
Tangis yang dipendam oleh tawa lepas dan gurauan yang tertutup oleh pertengkaran
Waktu menyirami kita dan pengalaman menyuburkannya Dalam hening kita bertumbuh
Masihkah ada waktu seperti sekarang?
Denyut ku milik mu
Denyut mu milik ku
Debar rasa kita sama
Rasa cinta kita sama
Akan kusudahi seluruh diriku, bermain dalam permainan rasamu.
Yang selalu kau jahatkan itu tak mampu membuatku sembuh dari rasa sakit berkali-kali.
Sebab yang benar-benar mencintaimu tidak akan pernah pergi meninggalkanmu.
Perlahan tapi pasti sebuah kisah asmara yang ku geluti
Ternyata berujung perih dan sakit hati
Hanya bisa sabar menahan luka
Karena derita tak kunjung reda
Kini hanya bisa berkelana mencari singasana cinta buat hatiku yang teluka
Lelah boleh asal jangan menyerah, milyaran manusia sedang berjuang mereka melawan ujian dan cobaan bukan cuma kamu sendiri .
Istirahat sejenak dan lanjutkan melangkah lakukan hal positif fokus kepada tujuanmu .
Cinta tidak hanya soal tampan ,nyaman , tapi juga butuh mapan. Mapan bukan berarti mempunyai segalanya , tapi keadaan dimana kau siap untuk menghadapi segala ujian .
Mampu berpijak dikeadaan susah sanggup bersyukur ketika mudah.
Pusi diatas sangat syahdu sekali, termasuk dalam puisi bebas dan masuk dalam jenis romansa, karena tidak terikat oleh aturan rima, bait, dan lainnya. Jadi bebas saja mengungkapkan perasaan dalam diksi2 yg memukau.
Narasumber kemudian menampilkan materi tentang stuktur puisi :
Dalam Puisi, ada unsur yang membentuk puisi yaitu :
1. Bentuk; berbentuk baris-baris.
2. Diksi; pemilihan kata indah dan memiliki kekuatan makna.
3. Majas; bahasa kia untuk mengungkapkan isi hati penyair.
4. Rima; persamaan bunyi di baris/akhir untuk memunculkan keindahan bunyi.
Jenis puisi, yang terdiri dari dua yaitu puisi lama dan puisi baru.
Ciri-ciri puisi lama yaitu :
- Tidak diketahui nama pengarangnya.
- Disampaikan dari mulut ke mulut.
- Sangat terikat aturan misalnya jumlah bait.
Puisi lama terdiri dari Mantra, Pantun, Seloka dan Talibun. Berikut ini pengertian serta contoh dari puisi lama.
Selanjutnya dijelaskan ciri-ciri puisi baru, antara lain yaitu :
- - Mempunyai bentuk yang rapi dan simetris.
- - Persajakan akhir yang teratur.
- - Menggunakan pola sajak pantun dan syair dengan pola yang lain.
- - Sebagian besar puisi empat seuntai (baris).
Adapun jenis puisi baru terdiri dari :
1. 1. Balada, yaitu puisi berisi kisah.
2. 2. Himne, yaitu puisi pujaan untuk menghormati Tuhan, seorang pahlawan atau tanah air.
3. 3. Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
4. 4. Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
5. 5. Romansa, adalah puisi yang berisi luapan cinta kasih.
6. 7. Elegi, yaitu puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
7. 8. Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik.
Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 wib ketika narasumber menantang peserta untuk mencoba menulis puisi bebas, bebas diksi dan lainnya, minimal 1 bait. Dalam waktu yang singkat, banyak peserta yang segera mengirimkan puisinya yang bagus-bagus. Membaca puisi teman-teman BM 27 ini membuat saya semakin tidak percaya diri untuk mengirimkan puisi. Ketika mau menuliskan perasaan seperti kehilangan kata-kata dan ide jadi sirna.
Malam ini total ada banyak peserta yang mengirimkan puisi dan akan dipilih dua terbaik dari BM 27 yang akan mendapat hadiah buku dari narasumber. Karena jumlah puisi sangat banyak sehingga pengumuman pemenang ditunda menjadi sabtu malam pukul 20.00 wib, tentunya ini membuat deg-degan peserta yang ikut mengirimkan karyanya.
Ada satu pertanyaan dari salah satu peserta bertanya untuk puisi dan sajak apakah sama saja ? Terus bagaimana caranya agar puisi yang kita buat itu ada rasanya, ada jiwanya ?
Bu Hasanah menjawab : puisi biasanya karya sastra yg menyampaikan perasaan dan isi hati menggunakan diksi yg indah, kalau sajak susunan kalimat untk mengungkapkan perasaan atau isi hati yg memiliki Rima di bagian tengah atau di bagian akhir, dan lainnya. Agar puisi ada rasanya, sebaiknya pemilihan diksinya tepat dan bermakna.
Menutup materinya bu Hasanah menyampaikan agar kita tetap menjaga gairah untuk tetap belajar dan belajar juga agar menjadi penulis hebat ada kata kunci 3M yakni menulis, menulis, menulis. MARI KITA COBA
*Separah Apa Dukamu*
Oleh Ummu Syadza
Sanggupkah kita jika harus menjalani seperti Sang Nabi?
Membayangkan perihmya tiada terperi.
Membayangkan sakitnya yang tiada bisa terobati.
Anak serta hartanya tak bisa menemani.
Separah apa luka yang telah kita rasakan?
Bukan tebasan pedang yang menggores badan.
Bukan cacian yang menyayat perasaan.
Tapi mengapa seolah diri yang paling merana dalam kehidupan.
Mari kita bersyukur agar menjadi pribadi yang jauh dari ghuhur
Ujian dan cobaan yang Allah berikan tak lain agar iman kita terukur.
Maka hendaklah kita senantiasa bertafakur.
Tak tergelisahkan oleh pedih yang membuat kita futur.
Duka kita tak sebanding dengan karunia berupa rasa bahagia.
Seberapa lama rasa bahagia menyelimuti hati kita kadang kita bisa lupa.
Sementara sakit yang sesaat lewat membuat diri kita berduka terlalu lama.
Palangka Raya
Puisinya syarat makna, inspirasi sebagai pengingat 😇
BalasHapusTrmksh mb gina
Hapusterima kasih bunda, resumenya lengkap dan rapi
BalasHapusMaaf berantakan mb lg dak fokus nih
Hapus