Resum Pertemuan ke- 10
Pertemuan ke -10
Gelombang 27
Kiat menulis Cerita Fiksi
Nara Sumber : Sudomo, S.Pt
Moderator : Sigit Purwo Nugroho
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Sahabat Blogger yang di rahmati Allah…
Hari ini cuaca di kota Palangka Raya sangat panas. Sampai malampun badan rasanya gerah walaupun sore sudah mengguyurkan badan dengan air namun tidak membarikan efek sejuk pada diri yang agak lama…rasanya pengewn berendam andai itu saya masih anak anak pasti saya lakukan dan pastilah sangat menyenangkan, mengenang masa kecil memang sangat bahagia sayangnya dak pernah saya tulis dalam sebuah cerita.. Tiba-tiba langsung teringat malam ini harus dipersiapkan untuk kembali belajar menulis.
Pada pertemuan ke 10 BM dengan tema “Kiat Menulis Cerita Fiksi” dengan moderator bapak Sigid Purwo Nugroho.dan narasumber Bapak Sudomo,S.Pt . Bapak Sudomo, S.Pt. Lahir di Sukoharjo, 27 Maret 1975 silam, narasumber super keren malam ini ditemani Bapak sigit sang moderator andal. Saat ini narasumber mengajar IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat NTB.
Selain aktif mengajar saat ini beliau aktif sebagai Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Lombok Barat juga menjadi Ketua Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Lombok Barat. Ada 13 karyanya yang telah dipublikasikan , sepuluh karya fiksi dan 3 karya nonfiksi. 18 kali mendulang prestasi di bidang kepenulisan dan yang terakhir Juara I Lomba Blog Komunitas Sejuta Guru Ngeblog oleh Satuguru tahun 2021.
Saya juga suka membaca cerita fiksi karena dengan membaca cerita fiksi dapat merangsang otak rekreasi. Sangat penting mengistirahatkan otak untuk mendapatkan fungsi normalnya kembali setelah lelah bekerja dan berpikir. Dan cerita fiksi sangat menarik dan imajinatif. Bahkan teman-teman bilang imajinasi sangat liar, artinya orang tidak terpikir tapi ada dalm otak dan imajinasi saya. Walaupun saya sendiri sampai saat ini belum bisa menulis cerita fiksi. Semoga kegiatan BM malam ini memberikan kemudahan bagi saya untuk mampu menulis cerita fiksi.
“ perhatian-perhatian sekarang memasuki jam 14.55 artinya 5 menit lagi kita akan meninggalkan kelasi”, . para siswa segera mengumpulkan tugas yang aku berikan sebelum aku keluar dari kelas. Akupun merapikan semua perangkat pembejaran.Aku mematikan laptop dan infocus yang aku jadikan media pembejaran hari ini.Para siswapun bergegas mengahampiri untuk mengumpulkan tugas . Aku memasukkan laptop dan perangkat pembelajaran lainnya ke dalam tas. Para siswa yang dipimpin ketua kelas memberikan aba-aba beridiri. Sebelum Para siswa mengucapkan salam aku menduhului mereka karena aku mau segera ambil wudhu. Aku melangkahkan kaki keluar dari kelas.
“ Assalamu alaikum bu”.Terdengar olehku suara yang sangat manja
“ Waalakumussalam warahmatullah wa barakatuh”, jawabku sambil menoleh. Kulihat salah satu siswi kelas X IPA 2 melangkah dengan ragu menghampiriku,.Aku menatapnya dengan tersenyum.
“ Ada yang bisa ibu bantu nak?”, tanyaku pada Annisa .
“ Bu, bolehkah tugasnya saya kumpul besok? aku belum selesai bu In Syaa Allah malam nanti aku selesaikan”, katanya dengan perasaan mengharap yang dapat kulihat dari sorot matanya.”
Saya sudah hafal dengan karakter annisa, dak bakal besok pagi nemui saya untuk mengumpulkan tugas, boro boro tugas, absensi aja banyak bolongnya, batinku. Ini saat yang tepat saya bisa menggali. Nisa, Besok ibu ada kegiatan pameran bisakah ibu minta tolong untuk jaga stand sekolah kita?’’
Saya mencoba menulis penggalan cerita fiksi di atas sesuai dengan tema kita pada malam ini bahwa harus dimulai dari diri sendiri seperti yang dikatakan Pak Domo sehingga saya mencoba apakah betul memenuhi kriteria fiksi itu urusan nanti.
Pengertian Fiksi
Fiksi merupakan karya sastra nonn ilmiah yang dibuat hanya berdasarkan khayalan atau rekaan , tidak berdasarkan fakta realita dan fakta tetapi dibuat dengan imajinasi dan khayalan penulisnya
Ada beberapa alasan mengapa kita menulis cerita fiksi
1. salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah Literasi Teks Fiksi. Dengan belajar menulis fiksi, tentu seorang guru akan lebih mudah membuat soal latihan AKM bagi murid-muridnya.
2. Menulis fiksi merupakan cara asyik untuk menyembunyikan dan menyembuhkan luka. Dengan menulis fiksi, seorang guru bisa menyuarakan isi hatinya melalui tokoh-tokoh yang diciptakannya.
3. cerita fiksi merupakan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi murid terutama menyangkut pengembangan karakter dan materi pengayaan.
4. Sebagai jalan mengeksplorasi kemampuan menulis.
. Syarat Belajar cerita Fiksi
1. Komitmen dan niat kuat untuk belajar menulis fiksi dan menyelsaikan apa yang telah dimulai
2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset.Riset dalam cerita fiksi berfungsi untuk mendukung alur cerita yang dibuat. Tujuannya agar tulisan menjadi lebih nyata. Misalnya, menyangkut latar tempat.
3. Banyak membaca cerita fiksi karya penulis lain. Hal ini akan memperkaya kosa kata dan juga menemukan gaya menulis.
4. Mempelajari KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan.
5. Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi.Dasar yang kuat akan membiasakan diri menulis cerita fiksi
6. Menjaga konsistensi menulis.Konsistensi menulis akan membuat kita menemukan gaya penulisan sendir
Unsur-unsur Pembangun Cerita Fiksi
1. Tema
Tema merupakan ide pokok cerita. Kiat menemukan tema adalah yang paling dekat dengan kita. Bisa saja keluarga atau sekolah. Selain itu, pilih tema yang paling disukai dan kuasai. Hal ini akan memudahkan dalam menyelesaikan cerita.
2. Premis
Premis merupakan ringkasan cerita dalam satu kalimat. Unsur-unsurnya terdiri dari karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi. Contoh: Seorang penyihir muda berjuang melawan penyihir jahat yang akan menguasai dunia. Contoh tersebut adalah premis dari novel Harry Potter.
3. alur/plot
Alur atau plot merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending.
4. Penokohan
Penokohan merupakan penjelasan selangkah demi selangkah detail karakter dalam cerita. Bisa digambarkan secara langsung, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
5. latar/setting
Latar /setting adalah penggambaran waktu, tempat, dan suasana
6. Sudut Pandang
Sudut pandang yang merupakan cara penulis menempatkan diri. Penggunaan sudut pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.
Bentuk Cerita fiksi
· Fiksimini
· Flasfaction
· Pentigraf
· Cerpen
· Novelet
· Novela
· Novel
Kiat Menulis Cerita Fiksi
1. Niat untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi. Permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah mengalami kebuntuan ide menyelesaikan tulisan fiksi.
2. Perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.
3. Terkait ide dan genre. Catat segera ide cerita yang terlintas di kepala agar ide tidak hilang begitu saja. Pilih genre yang disukai dan kuasai.
4. outline/kerangka karangan.
- Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
· Menentukan tema agar pembaca mengertilingkup cerita fiksi kita
· Membuat premis sesuai tema
· Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
·Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
·Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
· Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
:5. Mulailah menulis.
- Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan,kata unik, konflik
- Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca
- Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh
- Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi
- Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
- Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)
- Membuat ending yang baik
6. Melakukan swasunting.
Dilakukan setelah selesai menulis;
X Jangan menulis sambil mengedit;
X Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
X Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyuntingtulisan sendiri;
XJangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Masya Allah cakrawala menulis cerita viksi sangat sistematis disampaikan oleh
Bp Sudomo, Asyik dan perlu ekskusi ya kawan. Cerita fiksi sangat menarik untuk
di baca, seolah kita bisa membaur bersama alur. Kadang serasa kisahnya seperti
yang kita alami sendiri. Tidak mudah untuk membuat tulisan fiksi, butuh
kemampuan dan ketelatenan. Semoga kita semua bisa menciptakan cerita fiksi
apapun bentuknya. Aamiin. Ijin saya tutup dengan sebuah pantun.
Jalan-jalan ke gunung Bromo
Tidak lupa membeli brokoli
Materi unggul dari Pak Domo
Kiat asyik menulis fiksi
Brokoli dimasak dengan rajungan
Pedas nikmat penggugah selera
Menulis fiksi penuh perjuangan
Suguhan nikmat puas pembaca
Salam Literasi
Ummu Syadza
Mantap resumenya bu, dipermanis dengan pantun
BalasHapusKeren resumenya....
BalasHapusTrmksh mb laely
HapusMantap, jangan lupa mulai susun untuk naskah buku solo.
BalasHapusInsya Allah mohon doax
Hapussemangat ibu
BalasHapusSemangat mb syerly
HapusKereen Bu
BalasHapus