Resum Pertemuan ke-24

 

Pertemuan       : ke -24

Gelombang      : 27

Menulis Di kala Sakit

Nara Sumber   :  Suharto, M.Pd

Moderator       :  Raliyanti

 


Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Sahabat Blogger yang di rahmati Allah…

 

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”

(Al Qur’an Surat Ar-Ra’d Ayat 11)

Masya Allah….salut saya dengan semangat dan prestasi narasumber yang tetap menulis dan menghasilkan karya tulis berupa buku meski mengalami sakit. Sungguh sakit bukan merupakan halangan bagi Cing Ato begitu sapaan akrab Bapak Suharto, narasumber pertemuan malam ini.

Terdapat dua hal yang melatarbelakangi awal menulis seorang Cing Ato. Pertama, adanya gerakan literasi di madrasah tempat beliau mengajar, di mana pada waktu yang sudah murid diperintahkan membawa buku apa saja untuk dibaca, begitu pula dengan Cing Ato sebagai guru beliau pun ikut membaca terutama buku-buku terkait pendidikan dan motivasi yang menjadi favoritnya.

 


Kedua, adanya kebuntuan dalam menulis, di mana pada saat itu sebagai Wakasek Bidang Kurikulum, beliau mengalami kebuntuan dalam menuliskan hasil observasi terkait penulisan administrasi mengajar guru.

 Berdasarkan hal tersebut di atas, beliau terus membeli buku-buku tentang menulis dan mencari pelatihan-pelatihan menulis di mana pun berada. Setiap libur sekolah beliau pasti ikut pelatihan menulis.

Pada akhir tahun 2016, dalam pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh KSGN,  beliau terpilih sebagai 4 peserta sebagai penulis terbaik. Dari sinilah beliau menerbitkan buku  antologi perdana berjudul  Bukan Guru Biasa.

Di akhir tahun 2017 pun beliau mengikuti Pelatihan Menulis Media Guru di Cipanas Jawa barat dan berhasil menerbitkan buku solo perdamana yang berjudul Mengejar Azan.

Tepat pada tanggal 18 Juli 2018, dengan hitungan jam. tubuh beliau tumbang tak beraya seluruh syaraf yang ada mati semua. mulai ujung kaki sampai ujung rambut. hanya tersisa syaraf leher, hidung,telinga, mata dan memor. tepat malam jam 12 malam lidah beliau tertarik sejak itu suara beliau hilang sampai 4,5 bulan. 

Pada hari itu nafas pun sudah tidak bisa, jika pada saat itu beliau tidak berada dirumah sakit mungkin beliau  sudah tidak ada hari ini, tapi maha  kuasa Allah Alhamdulillah hari ini  beliau masih bisa membersamai kami sebagai narasumber dipelatihan belajar menulis.

Akhirnya saat itu nafas dibantu oksigen dan ventilator. leher dibolong hingga kini masih tersisa sedikit, tubuh beliau  penuh dengan selang. 4,5  bulan berada dirumah sakit. 1,5 bulan di ICU,  11 bulan di HCU dan satu bulan berada di ruang inap biasa.

Waktu itu dokter sudah angkat tangan, terpaksa beliau pulang kerumah dengan kondisi masih sakit, 1,6 tahun tubuh beliau tidak bisa bergerak sama sekali, tidak ada yang bisa ia lakukan, hanya berbaring ditempat tidur beliau pun sangat stress, galau menghampiri. sampai berkata kepada istri beliau " Umi lebih baik ayah mati  saja, kasihan dengan umi cape ngurusi ayah.

Setelah 1.6 tahun secara perlahan tubuh itu mulai bergerak. singkat cerita tangan sudah bisa menyentuh  muka sementara kaki masih terbujur kaku. suatu haru HP istri beliau berdering, dan beliaupun meminta ART untuk mengambilkan, lalu diletakkan diatas dada beralas bantal. lalu beliau sentuh eh ternyata bisa menggunakan HP, horee katanya dalam hati. 

Babak baru dimulai, beliau meminta HP pribadinya yang selama 1,6 tahun tak pernah dilihat apalagi disentuh, nomornya sudah mati, akhirnya beli nomor baru sejak itu beliau melacak fbnya, cukup tiga hari baru ketemu passwordnya.

 

Dalam hati beliau berkata apa yang bisa saya lakukan dan bermanfaat untuk orang banyak, nah satu-satunya yaitu menulis itu yang beliau bisa dengan kondisi yang masih dalam keadaan sakit. akhirnya setiap hari beliau menulis.

 

Menulis apa? beliau menulis apa yang beliau derita, beliau posting difacebook. apa yang terjadi banyak para pembaca yang tertarik, karena setiap artikel beliau selalu selipkan kalimat motivasi, sampai ada teman om jay membaca artikelnya, dan bertanya ini yang ditulis kisah orang atau diri sendiri.

Om jay pun menghubngi beliau lewat vicol selanjutnya om jay mengajak untuk ikut pelatihan gelombang 8, dengan sisah tenaga yang ada, beliau berusaha untuk mengikuti sebatas kemampuan. Alhamdulillah, dengan pelatihan tulisan beliau semakin banyak nutrisinya, karena langsung beliau terapkan.

Akhirnya terbitlah buku ke dua solo ditulis ketika tubuh dalam kondisi berbaring, sejak itu beliau terus menulis dan menerbitkan hingga mempunyai 10 buku solo ber-ISBN. buku ke 11 sedang proses ISBN dan buku ke 12 sedang diedit, masya Allah luar biasa cing.

Sekarang apa yang dihasil setelah menulis? banyak bener nah diantaranya

1. bisa mendesain cover buku

2. bisa melayout buku

3. kedatangan youtuber chanel sutrisno muslim "Guru inspiratif dan chanel Akbar Zainudin "Guru inspiratif

4. mendapatkan penghargaan

5. mendapaatkan uang

6. mendapatkan teman yang banyak

7. net working

8. mudah naik pangkat

9. dan bisa jadi narasumber


 

Masya Allah luar biasa cing. dalam keadaan sakitpun  beliau dapat menghasilkan banyak karya, dalam keterbatasan yang sangat terbatas bukan halangan untuk berbagi. 

Pertemuan malam ini ada hal yang patut kita renungkan  dari Cing Ato sebagai narasumber:

“Ketika jari-jari tak mampu menggenggam, kaki tak bisa dipijakkan, tak putus harapan karena masih banyak nikmat yang disisakan. Mencoba menggores sejuta ingatan yang vtersimpan menjadi sebuah tulisan. Dan terciptalah karya-karya yang tak pernah terpikirkan”.

 Alhamdulillah….                              

Terima Kasih cing ato atas materinya malam ini  sangat inspiratif  semoga lekas sembuh seperti sedia kala, dan cing ato bersama keluarga selalu dalam lindungannya Aamiin

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resum Pertemuan ke-8

Resum Pertemuan 4

Resum Pertemuan ke-17